Senin, 11 September 2017

Yang dibutuhkan untuk jadi mahasiswa komunikasi advertising biar lulusnya keren


Memutuskan untuk menuliskan hal ini, karena banyak yang tanya ke aku perihal gimana caranya "jadi mahasiswa advertising yang sukses".


Disclaimer : Sebelumnya, aku tidak bermaksud menggurui dan ini bukan satu-satunya cara sukses. Aku sendiri tidak mau mendefinisikan bagaimana itu sukses, karena ukuran sukses masing-masing orang berbeda. Aku hanya mencoba menuliskan hal-hal baik yang sudah pernah aku alami dan mungkin akan berguna bagi kalian kelak.

Okay.
Buat kalian yang pada akhirnya memilih dan diterima di jurusan komunikasi advertising, SELAMAT! Kalian sudah melangkah menuju dunia dan industri kreatif (sebutannya sih begitu). Aku juga mengucapkan terima kasih buat pembaca post-ku "Kenapa memilih jurusan komunikasi advertising". Aku nggak tahu tulisan tersebut bakalan jadi seviral itu.

So, sudah jadi mahasiswa, lalu gimana? I know, you guys must be so passionate about being college student. Mahasiswa itu status spesial, punya kuasa yang lebih dibanding jadi anak SMA biasa. But great powers comes with great responsibility too. Itu quote-quote klasik ala superhero ya? Tapi bener lho! Kalau kamu nggak mencoba untuk bertanggung jawab akan hidupmu, kamu bisa tersesat dan tak tahu arah jalan pulang, lalu jadi butiran debu. (So ooooldd, i know).

Jadi gimana caranyaaaaa?

First, manage your time, for you have unlimited time.

Sebagai mahasiswa, kamu memiliki waktu yang lebih longgar dibanding jadi pelajar atau pekerja. Seriously. Apalagi jadi mahasiswa KKN (ayo yang pernah KKN ngaku aja itu waktu yang paling enak dalam hidupmu). Saat sekolah dulu, kamu dituntut untuk memenuhi jadwal sekolah, les atau punya jam main yang terbatas. Sedangkan saat jadi mahasiswa, jam kuliah lebih sedikit, sabtu libur, kuliah kadang mulainya siang, dosen nggak masuk jadi kosong, dan lain sebagainya. Kamu punya banyak free time, yang it's all up to you mau dipake apa. Beberapa memilih ikutan UKM, beberapa milih jadi kerja part time atau bikin project. Beberapa milih untuk menghabiskan waktu dengan hobi atau dengan pacar. It's all up to you.
But...
As an advertising student, aku sarankan untuk mencoba manage free time kamu untuk hal-hal yang bermanfaat. Misal :
- Nonton iklan,
- Baca buku soal branding, marketing atau majalah marketeers,
- Menulis dan bangun personal branding,
- Ikut seminar,
- Magang.
Nggak harus melulu serius, kamu juga perlu jalan-jalan biar otak kananmu nggak stuck. Yang penting, jangan berlebihan.

KEPO, tapi kepolah hal yang bermanfaat

Kata kepo akhir-akhir ini memiliki konotasi yang negatif. Mungkin karena kata kepo digunakan untuk stalk mantan. mungkin. Aku sendiri pernah dibilang sama orang "You orangnya kepo banget ya bel ya?" dan aku mengiyakan. It's the truth. Aku orangnya kepo banget, selalu menanyakan apa-kenapa-bagaimana tentang suatu hal. Annoying? Yes.
Tapi, aku menyadari kalau sifat kepoku ini memberiku advantage. Banyak banget yang tanya ke aku soal sesuatu, dan aku bisa dengan mudah menjelaskan alasan, kasih tips dan lain sebagainya. Itu hasil dari kekepoanku. Dan aku sering menemukan, orang yang suka kepo (bermanfaat), wawasannya luas. Cek list My Favorite Blogger di samping, terutama Erny. Mereka adalah orang-orang kepo yang aku kenal.
So, buat mahasiswa gimana?
Kepolah, tapi kepo hal yang bermanfaat. Karena kalian ada di industri iklan, kepolah :
- Trend yang sedang berlangsung saat ini. Trend lho ya bukan gosip lambe turah.
- Siapa orang sukses di industri iklan.
- Bagaimana industri iklan di luar negeri.
- Kepo buku, kepo skripsi kakak tingkat, dan sebagainya.
Intinya, cari tahu hal-hal yang berguna buat kamu. Skill kepo ini akan kepake ketika kamu kerja nanti, tapi sebutannya akan berubah sebagai 'riset'. Yup, lebih profesional kan sebutannya.


BACA BUKU

Aku agak strict dengan kata BACA, gemas karena sering menemukan orang-orang di sekitarku nggak doyan baca. Sedangkan aku suka banget baca. Membaca adalah cara untuk memasukkan ilmu ke kepala kita. Kalau otak ini diibaratkan prosesor komputer dan buku itu flash disk, maka perlu ada command "read" jika ingin memindahkan isi flashdisk ke komputer. See? B-A-C-A.
Buat mahasiswa advertising, coba deh main-main ke perpus, cari buku-buku tebal soal periklanan dan komunikasi. Baca, tanpa disuruh dosen. Kalau ke toko buku, ada buku marketing atau branding yang bagus, baca, tanpa disuruh dosen. Sekali lagi, baca, tanpa disuruh dosen. Habis baca, kamu bisa diskusikan dengan teman atau dosen tentang buku yang kamu baca. Ngantuk baca buku tebel? Mungkin kamu perlu latihan baca (sementara DM aja caranya, sembari kusiapkan artikel tentang latihan membaca). Kamu akan menemukan ilmu dan bisa menguatkan skill kamu yang berguna di dunia kerja nantinya.

Menulis

Bagiku, aku nggak akan eksis kalau nggak nulis. Dunia digital dipenuhi coding yang berupa huruf, nggak salah kalau yang bisa eksis adalah yang bisa mengeluarkan huruf-huruf. Makin kesini, ilmu komunikasi terlihat sepele karena katanya semua orang bisa berkomunikasi. Tapi, tidak semua orang bisa berkomunikasi dengan baik. So how? Gimana caranya latihan biar bisa berkomunikasi dengan baik? Pertama adalah dengan membaca (tips diatas), kedua adalah dengan menulis. Ketika kamu membaca, kamu akan punya gagasan. Kalau gagasan itu tidak dikeluarkan, kamu akan stuck. Aku pernah mengalami, makanya bisa bilang kayak gini.
Selain itu, terbiasa menulis akan membantumu melewati masa yang dianggap paling mengerikan ketika menjadi mahasiswa, yaitu : SKRIPSIII~


Ikut Seminar & Festival Iklan

Kecuali kamu masuk jurusan komunikasi advertising tanpa keinginan buat ada di industri iklan nantinya, ikutlah seminar dan festival iklan. Ada beberapa kampus yang mengadakan festival ini, mulai dari Ajisaka (UGM), Pekom-UI, sampai dari industri Pinasthika (Jogja) dan Citra Pariwara. Eh, UNDIP masih punya caraka nggak ya? Kasih tahu ya kalau masih ada!
Di festival iklan itu, kamu bisa ikutan seminar yang biasanya mengundang praktisi sebagai pembicara, ikutan workshop, maupun ikutan lomba iklan untuk mengasah kemampuan serta dapat piala (yang berguna banget nanti buat karirmu). Takut nggak menang kalau ikut lomba? Nggak masalah, daripada nggak ikut sama sekali. Aku ikut, nggak menang dan tetap bahagia, karena paling tidak aku dapat pengalaman ketika ngerjain brief yang mirip banget sama brief di dunia kerja.

Kerja Magang atau Internship

Fungsi magang adalah mengenal industri lebih dekat. Rata-rata ilmu di kampus itu nggak terlalu match dengan apa yang ada di industri, jadi kamu perlu untuk merasakan pengalaman di industri kerja secara langsung.
Jika kampusmu ada program internship, pilihlah tempat magang yang memiliki ilmu yang bermanfaat buatmu kelak. Hindari milih tempat magang karena : biar dekat sama rumah atau nilainya gampang. Eh, gapapa sih milih tempat magang apapun kalau pengen lulus cepet. Tapi kalau pengen lulus maksimal, usahakan pilih tempat magang yang akan menunjang karir kamu nantinya. Ini berarti berkaitan sama "nanti pengen kerja jadi apa".
          You can skip reading this
Aku ceritakan pengalamanku ya. Saat itu banyak teman yang cari tempat magang di kota Solo, biar dekat. Sedangkan, karena aku melihat trend digital semakin berkembang, aku sudah punya kriteria tempat magang yaitu : magang di digital advertising agency (yang saat itu juga masih sedikiiiiiiittttt banget). Jangan ditiru, tapi saat itu aku nggak boleh magang diluar kota Solo sama orang tua, aku memutuskan tidak memasukkan lamaran magang sebelum memastikan kalau lokasi magang di Solo penuh dan akhirnya kudu cari di luar kota Solo. Setelah habis semua, aku melamar di digital advertising agency di Jakarta dan voila, pengalaman itu membuatku jadi Social Media Strategist.
Jika kampusmu nggak ada program magang? Nggak masalah, kamu bisa magang saat liburan semester (yang panjang itu) untuk belajar dan mengenal industri lebih dekat.

Jangan sepelekan kuliah dan nilai

It's true di industri kreatif nilai IPK tidak terlalu diperhatikan.
Tapi nilai IPK adalah cara untuk mengukur, kamu bertanggung jawab atas pendidikanmu atau enggak. Ini yang dikatakan oleh my beloved twin-soul, Priscilia Panti Meyrina.
Bukan nggak mungkin kamu jago skillnya dan tetap punya nilai IPK yang bagus, bahkan Cum Laude. Nilai IPK akan membanggakan orang tuamu, bayaran atas rupiah-rupiah yang mereka keluarkan buat pendidikanmu. Sedangkan skill, itu untuk dirimu dalam berkarir nantinya.

Build your personal branding
Yaa, ini untuk meng-sahkan kata keren di judul. Karena saat ini jamannya digital, build your online presence as your personal branding. Nggak perlu langsung wah, berproseslah. Mulai dari *mungkin* merapikan feed IG, bikin CV, bikin blog. I'm not an expert of personal branding, yet. But, pengalaman kerjaku memperlihatkan bahwa personal branding itu penting, untuk menjual dirimu saat mulai berkarir nanti.

Oke, to be honest aku bingung share tips apalagi. Karena susah lho ngasih tips sukses itu. Pokoknya, ini bukan tips sukses, ini tips biasa, kalianpun bisa mikirin ini sendiri. Banyak yang punya tips lebih kece dari ini. Oh yep, dan tips ini nggak hanya buat anak adver, i think kalian bisa pakai ini buat jurusan lain, tinggal disesuaikan saja sama jurusan kalian.

So, i hope this article has your answer. Tetap semangat dan selamat bertumbuh dengan pengalaman-pengalaman seru!

4 komentar:

  1. Setuju banget mbak, walaupun saya buka mahasiswa advertising tapi semua adalah langkah yang tepat untuk jadi orang sukses. Seperti saya seorang anak teknik, walau kebanyakan kerja di luar lapangan tapi jangan buang waktu untuk hal-hal yang merugikan. Sebisa mungkin juga asal soft skill biar makin padu dan kreatif

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yap mas, soft skill itu penting, banyak yang bilang begitu. Fresh graduate cum laude belum tentu lancar dalam mendapatkan pekerjaan setelah lulus :)
      Makasih udah mampir mas :D

      Hapus

About

authorHi There! Thanks for visiting my blog. You can call me bella.
Learn More →