Jumat, 20 Oktober 2017

#BijakBermedia : Atur Privacy Postingan Facebook-mu

All hail social media, yang membuat kita (merasa) bebas untuk mengekspresikan segala hal yang ada. Entah itu foto selfie, opini, atau status galau. Dengan media sosial kita merasa punya ruang untuk menyampaikan dan mengenalkan diri kita ke dunia, siapa kita, apa yang kita suka dan bagaimana pemikiran kita. Tapi media sosial itu tak selamanya indah. Ibarat pisau, jika tidak digunakan dengan bijak, media sosial akan menjadi senjata yang merugikan. Maka dari itu, sebenarnya kita perlu bijak dan mengerti tentang bagaimana berkomunikasi secara baik melalui media sosial.

Nah, karena facebook adalah media sosial yang paling banyak digunakan, aku akan membahas tentang #bijakbermedia di facebook terlebih dahulu dengan cara mengatur privasi postingan di facebook. Eh, emang bisa ya? Bisa banget!



Jadi sebenarnya, fitur ini sudah lama ada dan memang disediakan oleh facebook agar user mendapatkan keamanan dan kontrol penuh atas konten dan profilnya.


MENGAPA SIH HARUS SETTING PRIVACY DI FACEBOOK?

Pertama, karena alasan keamanan. Girls, pasti sering denger kan kalau dunia maya itu adalah tempat yang nggak aman? Pengalamanku saat bermain game dulu, sering banget ketemu orang yang pakai fake account yang foto-fotonya mencuri dari akun orang lain. Sering banget yang dipakai ini foto cewek-cewek, karena foto di facebook itu gampang banget didownload. Buat apa sih bikin fake account? Biasanya fake account dipakai untuk tindak kejahatan, minimal menipu orang. Karena sering tahu tindak kejahatan seperti ini, otomatis aku jadi agak riwil masalah privacy dan sangat memanfaatkan setting privacy di facebook ini supaya informasi berupa konten dan foto, benar-benar diakses oleh orang yang aku kenal. Jika foto tersebut memang foto untuk publik, barulah aku share dalam settingan publik.

Yang kedua, alasan sosial, karena terkadang nggak semua hal yang kita share itu pantas dilihat oleh netizen pada umumnya. Ada hal-hal yang mungkin tidak perlu sangat transparan disebarluaskan. Misalnya, kalian punya inside jokes sama circle tertentu yang jika tidak dipahami oleh publik/awam, itu bisa jadi petaka buat kalian. Dengan memahami ini, tentu kita akan lebih bijak dalam sharing konten di media sosial kita.

Oke, yuk langsung saja bahas gimana sih setting privacy di facebook? Sebelumnya aku jelaskan dulu beberapa istilah friend list yang ada di facebook. Aku menggunakan istilah dalam bahasa inggris karena setting language di facebook-ku English US, jadi tolong kalau Bahasa Indonesia, disesuaikan ya.

LAPISAN LIST PERTEMANAN DI FACEBOOK

Seperti kulit bawang, list pertemanan di facebook itu berlapis-lapis. Beberapa lapisan teman bisa kalian lihat melalui gambar ini :

Public = adalah setiap orang yang memiliki facebook atau mengakses facebook tanpa login. Jika kontenmu diberikan privasi ini, maka semua orang di facebook dapat melihat status maupun kontenmu. Biasanya, foto profil memiliki privasi public.

Friends of Friends = adalah teman dari temanmu, walaupun kamu tidak berteman dengannya. Biasanya pilihan privasi ini akan muncul di konten yang di tag ke orang lain. Jika kamu memberikan privasi friends of friends, maka teman-teman dari temanmu bisa melihat kontenmu jika kamu tag/mention dia.

Friends = Adalah akun yang menambahkanmu sebagai teman. Semua akun yang diterima pertemanan, biasanya akan masuk ke list ini jika tidak dipindahkan.Settingan privasi ini juga rata-rata jadi settingan default ketika kamu akan share konten. Publik tidak akan dapat melihat konten yang kamu setting dengan privasi friends.

Acquaintances = bisa dianggap kenalan, yang nggak deket-deket banget. Ada settingan privasi bernama Friends except Acquaintances. Jika kamu berteman dengan orang yang nggak begitu kamu kenal, lebih baik masukkan dia ke dalam list ini, lalu ubah status privasi default-mu dengan Friends except Acquaintances.

Close Friends = Teman dekat. Yap, facebook memiliki list privasi untuk teman dekat. Jika ada teman yang dimasukkan dalam list ini, kamu akan mendapatkan notifikasi setiap kali temanmu ini share atau membagikan konten dalam facebooknya. Status atau kontennya juga akan diprioritaskan muncul oleh facebook. Lumayan lah ya buat stalking gebetan ;) Jeleknya, yang kita add sebagai close friends tidak bisa tahu. Jadi kalau kita di-stalk sama orang yang julid, kita nggak bakal tahu. :(

Restricted = akun/teman yang kamu nggak pengen-pengen banget dia lihat share-sharean kamu (boss mungkin, atau mantan *hehe). Orang yang dimasukkan ke dalam list ini hanya bisa melihat konten-konten public-mu. Jadi kalau ada orang-orang yang ingin kamu hindari di media sosial, tapi nggak bisa unfriend dia, bisa dimasukkan ke restriced. Status atau kontennya dia bakal jarang banget atau bahkan nggak pernah muncul di timeline kamu.

Ternyata ada banyak ya? Jangan takjub dulu, ini masih bisa ditambah lagi dengan smartlist, yaitu list yang dibuat berdasarkan pekerjaan, riwayat sekolah atau kota tempat tinggal. Kamu juga bisa bikin list sendiri sesuai dengan keinginan kamu. Misal, pengen bikin list teman khusus komunitas tertentu? Bisa banget!

Okay, setelah tahu beberapa jenis friend list di facebook, mari kita mulai setting privasinya. Here’s how it’s works :

Filter Teman

Sebelum menggunakan fitur ini secara efektif, pertama filter dulu teman-temanmu. Mana yang sekiranya adalah teman dekat, teman yang nggak terlalu dekat, atau teman facebook yang perlu kamu hindari (misal karena dia demen nyebar berita hoax). Caranya, cukup kunjungi halaman Friends kamu, arahkan kursor pada box "Friends" lalu pilih salah satu opsi yang kamu inginkan.
Contoh ketika akan memasukkan nama teman ke dalam Acquaintainces.


Set Privasi Status

Putuskan status default-mu, apakah mau Friends atau Friends except acquaintances. Kalau aku sih pasangnya Friends except acquaintances, karena teman di facebook variatif dan kadang nggak bisa sembarangan share jokes/info. Cara set-nya mudah, tinggal ganti pada statusbox melalui dekstop. Yang mobile akan ngikut.
Ingat-ingat, setiap kali akan share konten, ubah settingan privasi sesuai dengan yang kamu inginkan.
Jadilah bijak sebelum share konten, apakah konten tersebut bermanfaat untuk publik, hanya untuk konsumsi circle tertentu, atau hanya untuk kamu saja.

Atur privasi kontenmu dengan cara klik pada tombol ini. Jika perlu, kamu bisa mengecualikan teman tertentu.

Memastikan Bahwa Privasi Sudah Di-set

Kamu juga bisa memastikan bahwa teman tertentu hanya dapat melihat profilmu dengan info tertentu saja. Caranya dengan kunjungi profilmu, pada cover, klik icon three-dot, dan pilih view as. Jika ingin melihat sebagai teman tertentu, klik Lihat Sebagai Orang Tertentu lalu ketik nama temanmu.

Then, you're all set!
Simpel kan? Hal sesimpel ini akan ngebantu banget kalau kamu rajin pakai, siapa tahu suatu saat kamu melamar kerja dan harus menyertakan media sosial, kontenmu sudah dimoderasi dan cuma dapat dilihat oleh orang-orang yang memang sudah temenan sama kamu. Ini juga penting untuk menjaga dirimu dari kejhahatan netizen atau potensi tindak kriminal.

Mari bijak dalam memanfaatkan teknologi, bukan teknologinya yang jahat, tergantung bagaimana user-nya saja yang menggunakan teknologi tersebut. Bukan salah facebook kan, kalau orang-orang trolling kamu dan isi timelinemu buruk :)

Semoga bermanfaat!


2 komentar:

  1. Just ask why, lha kalo baca tulisanmu berasa kamu lagi presentasi Bel. Kalo kidz zaman now sih ya penggunaan gambar dan penjelasan yang singkat padat. Tapi eum... ukuran font untuk sub-heading kok kurang nendank yha mb?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Style nulisku jatuhnya jadi serius dan jadi presentasi gitu ya? Hahaha. Kayaknya keseringan bikin presentasi jadi gini. Mungkin perlu beberapa waktu buat ngubah gaya-nya.

      Oh ya? Nanti deh aku edit2 lg coding-nya. Makasi sarannya mas jung! :D

      Hapus

About

authorHi There! Thanks for visiting my blog. You can call me bella.
Learn More →